Pertemuan 5 Sistem Operasi

Sistem Operasi (Pertemuan 5)

Session 9

CPU Scheduling

  • Memilih dari antara proses di memori yang siap untuk mengeksekusi, dan mengalokasikan CPU untuk salah satu dari mereka.
  • CPU Scheduling dapat terjadi ketika proses:
  1. Saklar dari running ke keadaan waiting.
  2. Switch dari running ke keadaan ready.
  3. Switch dari waiting ke ready.
  4. Crimping.
  • Scheduling di bawah 1 dan 4 adalah non preemptive.
  • Semua scheduling lainnya adalah preemptive.

 

Long Term Scheduler

  • Menentukan program mana yang mengaku sistem untuk pengolahan.
  • Mengontrol derajat multiprogramming
    • Semakin banyak proses, semakin kecil persentase waktu bahwa setiap proses dapat dieksekusi.
    • Dapat membatasi, gunanya untuk memberikan pelayanan yang memuaskan kepada set saat proses.

 

Medium Term Scheduler

  • Bagian dari fungsi swapping.
  • Keputusan swapping didasarkan pada kebutuhan untuk mengelola tingkat multiprogramming
    • mempertimbangkan kebutuhan memori dari proses swapped-out.

 

Short Term Scheduler

  • Dikenal sebagai
  • Paling sering mengeksekusi
  • Membuat keputusan fine-grained dari proses yang mengeksekusi berikutnya.
  • Dipanggil ketika sebuah peristiwa terjadi, yang dapat menyebabkan pemblokiran proses saat ini atau yang dapat memberikan kesempatan untuk mendahului proses yang sedang berjalan dengan membantu yang lain.

 

Scheduling Criteria

  • Utilisasi CPU – menjaga CPU sesibuk mungkin.
  • Throughput – # dari proses yang menyelesaikan eksekusi per satuan waktu.
  • Perputaran waktu – jumlah waktu untuk mengeksekusi proses tertentu.
  • Waktu menunggu – jumlah waktu proses yang telah menunggu dalam antrian.
  • Waktu respon – jumlah waktu yang dibutuhkan dari saat permintaan disampaikan sampai tanggapan pertama diproduksi, bukan output (untuk lingkungan time-sharing).

 

Optimization Criteria

  • Max CPU utilization.
  • Max throughput.
  • Min turnaround time.
  • Min waiting time.
  • Min response time.

 

Batch Scheduling Algorithm

  • First Come First Serve
    • Mudah dimengerti dan deprogram.
    • Pekerjaan yang mudah akan menunggu lama, padahal bisa dikerjakan dengan cepat.
  • Shortest Job First
    • Penggabungan setiap proses panjang CPU burst berikutnya. Menggunakan panjangnya ini untuk menjadwalkan proses dengan waktu terpendek.
    • Dua skema:
      • nonpreemptive – sekali CPU diberikan ke proses itu tidak dapat mendahului sampai selesai CPU burst.
      • preemptive – jika proses baru datang dengan panjang CPU burst lebih kecil dibandingkan saat proses eksekusi saat tersisa, mendahului. Skema ini dikenal sebagai Shortest-Remaining-Time-First (SRTF).
    • SJF optimal – memberikan waktu tunggu rata-rata minimum untuk satu set proses.

 

Session 10

Interactive Scheduling Algorithm

 

  • Round-robin scheduling
  • Virtual Round Robin scheduling
  • Shortest rocess Next
  • Shortest Remaining Time Next
  • Highest Response Ratio Next
  • Feedback Scheduling
  • Guaranteed Scheduling
  • Fair Share Scheduling
  • Real Time Scheduling

Jawab:

  1. First-Come First-Serve

Waiting time for A=0, B=2, C=5, D=1, E=3

Average Waiting Time = (0+2+5+1+3)/5 = 2, 2

 

  1. Shortest Job First – Non Preemptive

Waiting time for A=0, B=4, C=0, D=1, E=3

Average Waiting Time = (0+4+0+1+3)/5 = 1, 6

 

  1. Shortest Job First – Preemptive

Waiting time for A=0, B=4, C=0, D=1, E=3

Average Waiting Time = (0+4+0+1+3)/5 = 1, 6


Jason Rahardja

1701325271/BX01

www.binusmaya.binus.ac.id

www.skyconnectiva.com

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *